Selasa, 05 Agustus 2014

#Kisah CINTA ku



Kisah asmara seorang Langgeng Adinata Prayogo


Setiap insan di dunia ini, pasti punya kisah hidup dari Tuhan untuk masing-masing diri, tanpa terkecuali. Hewan dan tumbuhan aja punya fase hidup yang berbeda dan setiap inci kehidupan tersebut sudah ada yang mangatur. Bahkan burung yang di udara saja tidak memikirkan bagaimana dia makan esok hari, karena ia percaya bahwa Tuhan tidak akan menyia-nyiakan makhluknya, serta rizki hidup dan mati di Tangan Tuhan Yang Maha Esa. 

Begitu juga kisah Cinta setiap manusia. Cinta sulit diungkapkan dengan kalimat. Cinta itu apa ya.. cinta itu hanya bisa dirasakan, dan hanya bisa dipikirkan tapi sulit diartikan. Cinta yang utama adalah cinta kepada Tuhan Allah SWT serta Rosul dan agama. Namun cinta juga bisa untuk sesama umat, bahkan sesama makhluk ciptaan Tuhan. Cinta juga untuk kedua orang tua.

Di setiap detik nafas hidup manusia, itu didasari atas cinta “Cinta Allah kepada makhluk-Nya”. Bagaimana mungkin manusia bisa hidup tanpa kemurahan kasih dan sayang Tuhan kepada umat sehingga menciptakan udara untuk bernafas. Sungguh indah cinta.

Bagiku, cinta itu anugrah yang indah yang diberikan Tuhan untuku. Untuk seorang manusia yang diberi nama Langgeng Adinata Prayogo. Manusia dengan banyak kekurangan dan keterbatasan. Aku bersyukur.. hidupku menjadi berwarna dan seru untuk dijalani, semenjak cinta itu datang kepadaku semasa aku sekolah menengah pertama (SMP). Meskipun sebelum itu aku sudah mengenal namanya pacaran semasa sekolah dasar (SD). Entah saat SD itu cinta atau tidak, atau sekedar permainan anak-anak yang belum mengerti apapun. Semasa SD aku sudah 2 kali pacaran dan 1 kali ditolak. Pertama dengan teman sekelasku yang bernama Desi Ratnasari, dan yang kedua namanya Ikka Ayu Lestari serta yang menolaku bernama Rizky Asri Dayana. Aku masih ingat nama-nama itu. Karena dulu aku sering menulis di buku harian kecil yang sudah usang dan dimakan rayap. Mungkin itu kisah cinta jaman SD itu sekedar cinta monyet sesaat yang tidak serius dan hanya bermain-main saja.



Aku ingat cinta pertamaku. Cinta yang dimulai dengan pandangan pertama ketika aku sedang menjalankan tugas sebagai OSIS di SMPku, SMP Negeri 2 Glagah Banyuwangi. Ketika itu dimulai saat masa orientasi siswa atau MOS. Saat aku sedang mengisi pembelajaran dan sekedar permainan di ruang kelas VII F. Datang  terlambat gadis itu di depan kelas dengan wajah takut dan senyum di bibirnya. Seketika itu aku terpana melihat wajah cantik gadis yang belum aku kenal itu. Aku pun menghampirinya dan menanyakan kenapa kamu terlambat masuk kelas,? diapun menjawab, ayahku harus menyelesaikan pendaftaran di ruang TU kak. Tanpa aku hukum dia aku persilakan duduk di bangku yang kosong, yang biasanya aku sangat galak sama siswa baru yang telat.

Liana Amelia
https://www.facebook.com/amellia.lieana?fref=ts nama gadis itu ternyata. Nama yang cantik dan indah. Aku terus saja mencuri pandangan kepadanya di manapun aku berada. Penasaran, aku memberanikan diri minta nomor HPnya. Eh, ternyata dia belum punya HP. Semenjak itu aku sering bicara dengannya dengan setatus kakak kelas dengan adek kelas. Tapi, yang namanya suka pasti membawa tegang dong, disetiap aku mendekatinya aku selalu gugup dan tak berani bicara banyak. Aku pun cari cara supaya terus bisa mengenal dia. Cara jadullah aku terapkan, dengan cara surat menyurat denganya. Setiap pagi, aku menyempatkan diri menemuinya di warung depan sekolah untuk memberikan surat dariku. Setelah pulang sekolah dia mebalas suratku. Begitu seterusnya. Aku senang bisa mengenalnya dan bisa terus mendekatinya.
Setelah MOS selesai, perekrutan OSIS untuk kepengurusan baru dimulai. Aku calonkan dia sebagai OSIS dan ternyata dia mau, pada akhirnya kitapun bertugas bersama di kepengurusan OSIS. Kita berdua masuk di seksi kesehatan dan kepramukaan. Sekali lagi kita semakin dekat dan aku tidak segugup dahulu.



Singkat cerita, ketika itu Liana ulang tahun dan aku meberinya kado berupa buku diary karena aku suka nulis dan aku harap di sama denganku. Ternyata dia suka dan sering menulis harianya di buku pemberianku. Pernah aku pinjam bukunya dan aku baca hari-harinya. Ternya Liana sudah mempunyai pacar di luar sekolah sana. Tetangganya yang bernama Yudha. Aku sempat patah hati. Tapi aku tidak mau jauh darinya. Rasa sukaku kepadanya berubah menjadi sayang. Aku rela menunggu Liana putus dengan Yudha, selama Liana pacaran dengan Yudha, aku merubah setusku sama Liana menjadi sahabat dekat. Semakin lengketlah aku dengan Liana dimanapun kita bertemu. Sampai-sampai teman-teman satu sekolah mengira kalo aku pacaran dengan Liana. Tapi itu tidak membuatnya marah kita berdua tidak menghiraukan mereka. Kita sering ke kantin bersama, ke perpustakaan, dan ke Lab IPA bersama. Tempat faforit kita adalah kebun belakang kamar mandi gedung kelas bagian timur. Disitulah terdapat ukiran nama kita di batang pohon sengon, tapi sayangnya pohon itu sudah ditebang.
Aku menanti dengan sabar dan rasa sayangku tidak berkurang untuknya. Banyak hal yang kita lakukan waktu itu. Hal-hal indah yang belum pernah kurasakan. Meskipun dia pacar orang lain, aku tidak takut untuk terus bersamanya. Entah kenapa, Liana putus dengan Yudha dan itu kesempatan baik untukku, tapi aku takut bilang kalo aku suka sama dia maka dari ketakutanku itu aku sering kasih dia isyarat-isyarat supaya dia tau kalo aku suka sama dia. Eh, kelamaan kasih isyarat, Liana keburu ditembak sama laki-laki lain yang ternyata dari dulu memang suka sama Liana. Laki-laki itu namanya Dony (nama samaran). Dia adik kelasku juga, setara dengan Liana. 
Tapi si Dony ini membawa pengaruh buruk kepada Liana. Liana menjadi berubah dan sering tak bersamaku lagi, hingga sewaktu malam aku datang kerumah Liana dan menyuruhnya untuk segera memutuskan si Dony ini. Tapi Liana tidak mau dan berkata aku sayang sama Dony. Ketika itu aku sakit hati banget dan aku marah sama Liana. Sampai beberapa lama aku menjauh dengan Liana, dan sering melihat dari jauh mereka berdua sering bersama. Hancur rasanya perasaan ini ditambah mereka pernah bercumbu di belakang warnet dekat rumahnya si Dony. Aku menangis di kamarku semalaman. Hatiku sakit banget melihat semua itu dan rasanya aku banci banget sama mereka berdua. Tapi bagaimana caranya aku bisa merebut Liana ini? Aku tidak rela kalau Liana harus diapa-apakan sama cowok lain. 


Akhirnya aku dengar mereka berdua putus dari sahabatnya Liana. Aku lega berikut senang sekali. Liana kembali kepadaku dan menyadari bahwa pacarnya itu tidak baik untuknya. Sampai suatu hari aku ajak dia kerumahku yang ada di Kemiren dan aku ajak dia ke sungai belakang rumahku. Di sungai itu aku beranikan diri dan aku mantapkan perasaan ini untuk yang pertama kali aku menembak seorang gadis. Aku pegang tanganya, aku tatap wajahnya dan kami saling berhadapan. Ketika itu siang hari dan sungai sepi tidak ada orang yang mandi. Aku nyatakan perasaan ini kepadanya dengan mengatakan, isun welas nyang riko, gelem riko dadi bakal isun..? yang artinya; aku sayang kamu.. makukah kamu jadi pacarku..? dan ternyata dia menerimaku untuk jadi pacarnya. Aku senang sekali hari itu. satu yang aku pelajari, jika aku menyukai seseorang jangan tunggu lama-lama jangan sampai didahului orang lain. 
Aku berhasil, aku berhasil memiliki Liana walau belum seutuhnya. Sungguh sulit perjuanganku untuk sampai pada saat seperti ini. Dengan sabar aku menanti Liana untuk kumiliki seperti sekarang. Sekarang hidupku kebali berwarna setelah gadis dengan senyum indah itu pergi sementara dariku. Aku berdoa supaya hubugan ini tetap berjalan seterusnya.
Begitu banyak hal seru yang kulakukan bersamanya, dari sekedar jalan-jalan naik motor biru butut miliku, berkemah, sampai membuat sebuah film untuk perpisahan kelas 3 yang berjudul Asal-Usul Bayuwangi yang sudah aku upload di youtube dengan viewers yang sudah banyak. http://www.youtube.com/watch?v=QEiRNNTQIVk












Dan sampai tiba aku pada hari-hari terahirku di SMP, sempat sedih karena harus berpisah dengan Liana karena aku harus melanjutkan ke pendidikan selanjutnya yaitu ke SMK Negeri 1 Glagah Banyuwangi. Aku sempai berpesan kepadanya jangan sampai mencintai cowok lain selain aku dan aku janji tidak akan mencintai cewek lain selain kamu. Janji itu kita pegang bersama sampai pada titik jenuh kita berdua. Kita sempat istirahat dalam pacaran ini, tapi tetap jaga komitmen jangan sampai membuka hati untuk orang lain. Sampai beberapa bulan kita break kita kembali kepada aktivitas pacaran kita seperti biasa. Manfaat kita break dari pacaran kita jadi bisa kangen-kangenan, kita jadi tidak bosan kepada pasangan kita. Selama itu kita juga jadi hemat untuk tidak sering jalan berdua. 

Hubungan kita  berjalan sampai beberapa tahun, sampai aku kelas 2 SMK. Kita juga sering terjadi pertengkaran, selisih paham karena tak mudah menjalin hubungan di usia muda dan sering putus nyambung. Dan aku bernjanji tidak akan mau nikah muda. Begitu banyak kisah yang berjalan yang aku tulis di buku harianku yang hingga kini masih aku simpan di rumah. Dan banyak banget kisah yang tidak pantas dipublikasi.

Aku sempat yakin kalo kita berdua sudah saling cocok satu sama lain dan saling menjaga hati untuk selamanya, sampai akhirnya aku nikahi dia suatu saat nanti. Ternyata tidak, mungkin aku yang memulai hancurnya cinta yang kita bangun bersama dari dulu, dari masa putih biru.

Saat itu aku didaulat sebagai duta BEC untuk sekolahku untuk mengikuti event karnaval internasional Banyuwangi Ethno Carnival. Selama 3 hari aku menjalani workshop di balai pelatihan di Bangsring. Disana aku bertemu dengan duta dari SMK dari Banyuwangi selatan. Dia bernama Maya. Cewek berjilbab yang semampai, dengan senyum manis dan pandangan yang sendu. Sepertinya aku jatuh cinta lagi, sempat bergejolak di hati ini dan sampai aku nembak Maya lewat sms tapi Maya tidak menjawab. Hal itu diketahui sama Liana yang saat itu dia masih menjadi kekasihku.
Tapi bagaimanapun juga semua ini adalah salahku. Aku menyesal sekali telah mengkhianati Liana, wanita yang mencintaiku selama ini dan telah berjanji kepadaku. Sungguh aku laki-laki yang tidak tau diri. Aku hancurkan semuanya, aku rusak hubungan yang sudah terjalin sudah begitu lama. Aku harus menerima semua kenyataan bahwa aku putus untuk yang terakhir kali dengan Liana. Liana begitu bencinya sama aku sampai dia tidak mau menerima permohonan maafku untuk sekian kalinya. Ya,sudahlah aku berpikir jika ini akhir dari cinta ini, aku terima dengan lapang dada. Jika Liana tidak mau menemuiku, aku berharap dia mendapatkan penggantiku yang lebih baik dan bisa menjaga diri seperti aku berusaha mempertahankan kehormatanya.


Banyak sekali kenagan yang membekas di ingatanku. Banyak benda-benda yang mengingatkanku kepadanya. Serta rumah yang di pintunya aku ukir namaku dengan namanya yang aku bangun yang rencananya untuk masa depan aku denganya jika kita sudah nikah nanti. Tapi jika seperti ini terus, aku tidak akan berhasil dalam hidupku. Jadi aku memutuskan untuk menyimpan semua barang-barang itu di tempat yang tidak mudah terlihat setiap hari dan foto-foto dia sebagian besar aku hapus semua di laptop dan HPku, Cuma aku sisakan 1 buah di HP dan beberapa foto di facebook.
Aku harus move on dan kehidupan harus tetap berjalan semestinya, apalagi aku akan menghadapi Ujian nasional. Aku harus focus pada pendidikanku. Sampai saatnya aku lulus SMK dan diwisuda. Setelah beberapa lama dan aku mendaftar untuk masuk kuliah, Liana tiba-tiba menghubungiku dan meminta maaf kepadaku. Aku keburu senang dan menanyakan banyak hal kepandanya. Ternyata Liana sudah punya pacar lagi bernama Kemas. Sakit hati lagi deh .. nangis lagi deh.. 




Dari semua itu aku berjanji, aku tidak akan menghubungi Liana lagi sampai kapanpun dan aku akan focus pada karier dan pendidikanku. Aku harus jadi manusia yang sukses, dan segera menyelesaikan rumah pribadiku yang pembangunanya belum selesai karena dananya habis. Aku harus focus, aku harus kerja keras, aku harus selesaikan rumah masa depanku itu, aku harus sukses di usia muda. Aku janji Ibu. Aku akan tinggalkan apapun yang menghambat perjalanan hidupku. Masalah cinta sudah ada yang mengatur. Toh kalau jodoh ga akan diberikan ke siapapun oleh Tuhan. Seperti Nabi Adam yang bertemu dengan Siti Hawa di Jabal Rahmah.. aku yakin bahwa Tuhan punya Rencana.





***
Maafkan aku Liana, aku tidak bermasud untuk menjauh darimu. Telfon dan sms mu tidak pernah aku jawab. Biarkan aku focus pada hidupku dulu. Kita jalani hidup kita masing-masing. Aku selama ini membiarkan kamu berpikir macam-macam kepadaku. Semua itu tidak benar… Aku masih seperti yang dulu. Aku yang masih menyangimu. Aku yakin, Tuhan akan pertemukan kita suatu saat nanti. Aku berharap kamu tetap menjaga hatimu seperti dulu. Berikanlah cinta dan dirimu hanya untukku nanti. Jaga diri dan kehormatanmu. Hanya itu yang aku khawatirkan darimu Liana. Kamu pernah bertanya pada sms mu yang tidak aku balas, apa kau masih sayang padaku,? Iya.. aku masih sayang sama kamu sampai kapanpun. Dirimu tak pernah tergantikan dengan siapapun. Maya bukanlah tandinganmu di hatiku.. hanya kamu yang menguasai pikiran dan cintaku.
Jika kamu baca ini. Jangan sekali-kali kamu mau menghubungiku dan berusaha menemuiku. Aku minta kamu jangan muncul di hadapanku untuk beberapa tahun kedepan. Tulisan ini benar dariku. Dari mantanmu Langgeng Adinata Prayogo. Siswa aneh yang terus memandangimu dimasa MOS SMP.
Hormati keputusanku, untuk masa depanku. Cho-cho Adin sayang kamu……….. Chi-chi Lia..
Cho-cho sangat sayang sama Chi-chi.. sampai kapanpun akan kusimpan namamu di hati Cho-cho.




4 komentar: