Kisah asmara seorang Langgeng Adinata Prayogo
Setiap insan di dunia ini, pasti punya kisah hidup dari Tuhan
untuk masing-masing diri, tanpa terkecuali. Hewan dan tumbuhan aja punya fase
hidup yang berbeda dan setiap inci kehidupan tersebut sudah ada yang mangatur.
Bahkan burung yang di udara saja tidak memikirkan bagaimana dia makan esok
hari, karena ia percaya bahwa Tuhan tidak akan menyia-nyiakan makhluknya, serta
rizki hidup dan mati di Tangan Tuhan Yang Maha Esa.
Begitu juga kisah Cinta setiap manusia. Cinta sulit diungkapkan dengan kalimat.
Cinta itu apa ya.. cinta itu hanya bisa dirasakan, dan hanya bisa dipikirkan
tapi sulit diartikan. Cinta yang utama adalah cinta kepada Tuhan Allah SWT
serta Rosul dan agama. Namun cinta juga bisa untuk sesama umat, bahkan sesama
makhluk ciptaan Tuhan. Cinta juga untuk kedua orang tua.
Di setiap detik nafas hidup manusia, itu didasari atas cinta
“Cinta Allah kepada makhluk-Nya”. Bagaimana mungkin manusia bisa hidup tanpa
kemurahan kasih dan sayang Tuhan kepada umat sehingga menciptakan udara untuk
bernafas. Sungguh indah cinta.
Bagiku, cinta itu anugrah yang indah yang diberikan Tuhan
untuku. Untuk seorang manusia yang diberi nama Langgeng Adinata Prayogo.
Manusia dengan banyak kekurangan dan keterbatasan. Aku bersyukur.. hidupku
menjadi berwarna dan seru untuk dijalani, semenjak cinta itu datang kepadaku
semasa aku sekolah menengah pertama (SMP). Meskipun sebelum itu aku sudah
mengenal namanya pacaran semasa sekolah dasar (SD). Entah saat SD itu cinta
atau tidak, atau sekedar permainan anak-anak yang belum mengerti apapun. Semasa
SD aku sudah 2 kali pacaran dan 1 kali ditolak. Pertama dengan teman sekelasku
yang bernama Desi Ratnasari, dan yang kedua namanya Ikka Ayu Lestari serta yang
menolaku bernama Rizky Asri Dayana. Aku masih ingat nama-nama itu. Karena dulu
aku sering menulis di buku harian kecil yang sudah usang dan dimakan rayap.
Mungkin itu kisah cinta jaman SD itu sekedar cinta monyet sesaat yang tidak
serius dan hanya bermain-main saja.
Aku ingat cinta pertamaku. Cinta yang dimulai dengan
pandangan pertama ketika aku sedang menjalankan tugas sebagai OSIS di SMPku,
SMP Negeri 2 Glagah Banyuwangi. Ketika itu dimulai saat masa orientasi siswa
atau MOS. Saat aku sedang mengisi pembelajaran dan sekedar permainan di ruang
kelas VII F. Datang terlambat gadis itu
di depan kelas dengan wajah takut dan senyum di bibirnya. Seketika itu aku
terpana melihat wajah cantik gadis yang belum aku kenal itu. Aku pun menghampirinya
dan menanyakan kenapa kamu terlambat masuk kelas,? diapun menjawab, ayahku
harus menyelesaikan pendaftaran di ruang TU kak. Tanpa aku hukum dia aku
persilakan duduk di bangku yang kosong, yang biasanya aku sangat galak sama
siswa baru yang telat.
Liana Amelia
https://www.facebook.com/amellia.lieana?fref=ts nama gadis itu ternyata. Nama yang cantik dan indah. Aku terus saja mencuri pandangan kepadanya di manapun aku berada. Penasaran, aku memberanikan diri minta nomor HPnya. Eh, ternyata dia belum punya HP. Semenjak itu aku sering bicara dengannya dengan setatus kakak kelas dengan adek kelas. Tapi, yang namanya suka pasti membawa tegang dong, disetiap aku mendekatinya aku selalu gugup dan tak berani bicara banyak. Aku pun cari cara supaya terus bisa mengenal dia. Cara jadullah aku terapkan, dengan cara surat menyurat denganya. Setiap pagi, aku menyempatkan diri menemuinya di warung depan sekolah untuk memberikan surat dariku. Setelah pulang sekolah dia mebalas suratku. Begitu seterusnya. Aku senang bisa mengenalnya dan bisa terus mendekatinya.
https://www.facebook.com/amellia.lieana?fref=ts nama gadis itu ternyata. Nama yang cantik dan indah. Aku terus saja mencuri pandangan kepadanya di manapun aku berada. Penasaran, aku memberanikan diri minta nomor HPnya. Eh, ternyata dia belum punya HP. Semenjak itu aku sering bicara dengannya dengan setatus kakak kelas dengan adek kelas. Tapi, yang namanya suka pasti membawa tegang dong, disetiap aku mendekatinya aku selalu gugup dan tak berani bicara banyak. Aku pun cari cara supaya terus bisa mengenal dia. Cara jadullah aku terapkan, dengan cara surat menyurat denganya. Setiap pagi, aku menyempatkan diri menemuinya di warung depan sekolah untuk memberikan surat dariku. Setelah pulang sekolah dia mebalas suratku. Begitu seterusnya. Aku senang bisa mengenalnya dan bisa terus mendekatinya.
Setelah MOS selesai, perekrutan OSIS untuk kepengurusan baru
dimulai. Aku calonkan dia sebagai OSIS dan ternyata dia mau, pada akhirnya
kitapun bertugas bersama di kepengurusan OSIS. Kita berdua masuk di seksi
kesehatan dan kepramukaan. Sekali lagi kita semakin dekat dan aku tidak segugup
dahulu.
Singkat cerita, ketika itu Liana ulang tahun dan aku meberinya
kado berupa buku diary karena aku suka nulis dan aku harap di sama denganku.
Ternyata dia suka dan sering menulis harianya di buku pemberianku. Pernah aku pinjam
bukunya dan aku baca hari-harinya. Ternya Liana sudah mempunyai pacar di luar
sekolah sana. Tetangganya yang bernama Yudha. Aku sempat patah hati.
Tapi aku tidak mau jauh darinya. Rasa sukaku kepadanya berubah menjadi sayang.
Aku rela menunggu Liana putus dengan Yudha, selama Liana pacaran dengan Yudha,
aku merubah setusku sama Liana menjadi sahabat dekat. Semakin lengketlah aku
dengan Liana dimanapun kita bertemu. Sampai-sampai teman-teman satu sekolah
mengira kalo aku pacaran dengan Liana. Tapi itu tidak membuatnya marah kita
berdua tidak menghiraukan mereka. Kita sering ke kantin bersama, ke
perpustakaan, dan ke Lab IPA bersama. Tempat faforit kita adalah kebun belakang
kamar mandi gedung kelas bagian timur. Disitulah terdapat ukiran nama kita di
batang pohon sengon, tapi sayangnya pohon itu sudah ditebang.
Aku menanti dengan sabar dan rasa sayangku tidak
berkurang untuknya. Banyak hal yang kita lakukan waktu itu. Hal-hal indah
yang belum pernah kurasakan. Meskipun dia pacar orang lain, aku tidak takut
untuk terus bersamanya. Entah kenapa, Liana putus dengan Yudha dan itu
kesempatan baik untukku, tapi aku takut bilang kalo aku suka sama dia maka dari
ketakutanku itu aku sering kasih dia isyarat-isyarat supaya dia tau kalo aku suka
sama dia. Eh, kelamaan kasih isyarat, Liana keburu ditembak sama laki-laki lain
yang ternyata dari dulu memang suka sama Liana. Laki-laki itu namanya Dony (nama
samaran). Dia adik kelasku juga, setara dengan Liana.
Tapi si Dony ini membawa pengaruh buruk kepada Liana. Liana
menjadi berubah dan sering tak bersamaku lagi, hingga sewaktu malam aku datang
kerumah Liana dan menyuruhnya untuk segera memutuskan si Dony ini. Tapi Liana
tidak mau dan berkata aku sayang sama Dony. Ketika itu aku sakit hati banget
dan aku marah sama Liana. Sampai beberapa lama aku menjauh dengan Liana, dan
sering melihat dari jauh mereka berdua sering bersama. Hancur rasanya perasaan
ini ditambah mereka pernah bercumbu di belakang warnet dekat rumahnya si Dony.
Aku menangis di kamarku semalaman. Hatiku sakit banget melihat semua itu dan
rasanya aku banci banget sama mereka berdua. Tapi bagaimana caranya aku bisa
merebut Liana ini? Aku tidak rela kalau Liana harus diapa-apakan sama cowok
lain.
Akhirnya aku dengar mereka berdua putus dari sahabatnya Liana. Aku lega berikut senang sekali. Liana kembali kepadaku dan menyadari bahwa pacarnya itu tidak baik untuknya. Sampai suatu hari aku ajak dia kerumahku yang ada di Kemiren dan aku ajak dia ke sungai belakang rumahku. Di sungai itu aku beranikan diri dan aku mantapkan perasaan ini untuk yang pertama kali aku menembak seorang gadis. Aku pegang tanganya, aku tatap wajahnya dan kami saling berhadapan. Ketika itu siang hari dan sungai sepi tidak ada orang yang mandi. Aku nyatakan perasaan ini kepadanya dengan mengatakan, isun welas nyang riko, gelem riko dadi bakal isun..? yang artinya; aku sayang kamu.. makukah kamu jadi pacarku..? dan ternyata dia menerimaku untuk jadi pacarnya. Aku senang sekali hari itu. satu yang aku pelajari, jika aku menyukai seseorang jangan tunggu lama-lama jangan sampai didahului orang lain.
Aku berhasil, aku berhasil memiliki Liana walau belum
seutuhnya. Sungguh sulit perjuanganku untuk sampai pada saat seperti ini.
Dengan sabar aku menanti Liana untuk kumiliki seperti sekarang. Sekarang
hidupku kebali berwarna setelah gadis dengan senyum indah itu pergi sementara
dariku. Aku berdoa supaya hubugan ini tetap berjalan seterusnya.
Begitu banyak hal seru yang kulakukan bersamanya, dari
sekedar jalan-jalan naik motor biru butut miliku, berkemah, sampai membuat
sebuah film untuk perpisahan kelas 3 yang berjudul Asal-Usul Bayuwangi yang
sudah aku upload di youtube dengan viewers yang sudah banyak. http://www.youtube.com/watch?v=QEiRNNTQIVk
Dan sampai tiba aku pada hari-hari terahirku di SMP, sempat sedih karena harus berpisah dengan Liana karena aku harus melanjutkan ke pendidikan selanjutnya yaitu ke SMK Negeri 1 Glagah Banyuwangi. Aku sempai berpesan kepadanya jangan sampai mencintai cowok lain selain aku dan aku janji tidak akan mencintai cewek lain selain kamu. Janji itu kita pegang bersama sampai pada titik jenuh kita berdua. Kita sempat istirahat dalam pacaran ini, tapi tetap jaga komitmen jangan sampai membuka hati untuk orang lain. Sampai beberapa bulan kita break kita kembali kepada aktivitas pacaran kita seperti biasa. Manfaat kita break dari pacaran kita jadi bisa kangen-kangenan, kita jadi tidak bosan kepada pasangan kita. Selama itu kita juga jadi hemat untuk tidak sering jalan berdua.
Hubungan kita berjalan
sampai beberapa tahun, sampai aku kelas 2 SMK. Kita juga sering terjadi
pertengkaran, selisih paham karena tak mudah menjalin hubungan di usia muda dan
sering putus nyambung. Dan aku bernjanji tidak akan mau nikah muda. Begitu
banyak kisah yang berjalan yang aku tulis di buku harianku yang hingga kini
masih aku simpan di rumah. Dan banyak banget kisah yang tidak pantas dipublikasi.
Aku sempat yakin kalo kita berdua sudah saling cocok satu sama lain dan saling menjaga hati untuk selamanya, sampai akhirnya aku nikahi dia suatu saat nanti. Ternyata tidak, mungkin aku yang memulai hancurnya cinta yang kita bangun bersama dari dulu, dari masa putih biru.
Saat itu aku didaulat sebagai duta BEC untuk sekolahku untuk mengikuti event karnaval internasional Banyuwangi Ethno Carnival. Selama 3 hari aku menjalani workshop di balai pelatihan di Bangsring. Disana aku bertemu dengan duta dari SMK dari Banyuwangi selatan. Dia bernama Maya. Cewek berjilbab yang semampai, dengan senyum manis dan pandangan yang sendu. Sepertinya aku jatuh cinta lagi, sempat bergejolak di hati ini dan sampai aku nembak Maya lewat sms tapi Maya tidak menjawab. Hal itu diketahui sama Liana yang saat itu dia masih menjadi kekasihku.
Tapi bagaimanapun juga semua ini adalah salahku. Aku menyesal
sekali telah mengkhianati Liana, wanita yang mencintaiku selama ini dan telah
berjanji kepadaku. Sungguh aku laki-laki yang tidak tau diri. Aku hancurkan
semuanya, aku rusak hubungan yang sudah terjalin sudah begitu lama. Aku harus menerima semua kenyataan bahwa aku putus untuk yang
terakhir kali dengan Liana. Liana begitu bencinya sama aku sampai dia tidak mau
menerima permohonan maafku untuk sekian kalinya. Ya,sudahlah aku berpikir jika
ini akhir dari cinta ini, aku terima dengan lapang dada. Jika Liana tidak mau
menemuiku, aku berharap dia mendapatkan penggantiku yang lebih baik dan bisa
menjaga diri seperti aku berusaha mempertahankan kehormatanya.
Banyak sekali kenagan yang membekas di ingatanku. Banyak benda-benda yang mengingatkanku kepadanya. Serta rumah yang di pintunya aku ukir namaku dengan namanya yang aku bangun yang rencananya untuk masa depan aku denganya jika kita sudah nikah nanti. Tapi jika seperti ini terus, aku tidak akan berhasil dalam hidupku. Jadi aku memutuskan untuk menyimpan semua barang-barang itu di tempat yang tidak mudah terlihat setiap hari dan foto-foto dia sebagian besar aku hapus semua di laptop dan HPku, Cuma aku sisakan 1 buah di HP dan beberapa foto di facebook.
Aku harus move on dan kehidupan harus tetap berjalan
semestinya, apalagi aku akan menghadapi Ujian nasional. Aku harus focus pada
pendidikanku. Sampai saatnya aku lulus SMK dan diwisuda. Setelah beberapa lama
dan aku mendaftar untuk masuk kuliah, Liana tiba-tiba menghubungiku dan meminta
maaf kepadaku. Aku keburu senang dan menanyakan banyak hal kepandanya. Ternyata
Liana sudah punya pacar lagi bernama Kemas. Sakit hati lagi deh .. nangis lagi
deh..
Dari semua itu aku berjanji, aku tidak akan menghubungi Liana
lagi sampai kapanpun dan aku akan focus pada karier dan pendidikanku. Aku harus
jadi manusia yang sukses, dan segera menyelesaikan rumah pribadiku yang
pembangunanya belum selesai karena dananya habis. Aku harus focus, aku harus
kerja keras, aku harus selesaikan rumah masa depanku itu, aku harus sukses di
usia muda. Aku janji Ibu. Aku akan tinggalkan apapun yang menghambat perjalanan
hidupku. Masalah cinta sudah ada yang mengatur. Toh kalau jodoh ga akan
diberikan ke siapapun oleh Tuhan. Seperti Nabi Adam yang bertemu dengan Siti
Hawa di Jabal Rahmah.. aku yakin bahwa Tuhan punya Rencana.
***
Maafkan aku Liana, aku tidak bermasud untuk menjauh darimu.
Telfon dan sms mu tidak pernah aku jawab. Biarkan aku focus pada hidupku dulu.
Kita jalani hidup kita masing-masing. Aku selama ini membiarkan kamu berpikir
macam-macam kepadaku. Semua itu tidak benar… Aku masih seperti yang dulu. Aku
yang masih menyangimu. Aku yakin, Tuhan akan pertemukan kita suatu saat nanti.
Aku berharap kamu tetap menjaga hatimu seperti dulu. Berikanlah cinta dan
dirimu hanya untukku nanti. Jaga diri dan kehormatanmu. Hanya itu yang aku
khawatirkan darimu Liana. Kamu pernah bertanya pada sms mu yang tidak aku
balas, apa kau masih sayang padaku,? Iya.. aku masih sayang sama kamu sampai
kapanpun. Dirimu tak pernah tergantikan dengan siapapun. Maya bukanlah
tandinganmu di hatiku.. hanya kamu yang menguasai pikiran dan cintaku.
Jika kamu baca ini. Jangan sekali-kali kamu mau menghubungiku
dan berusaha menemuiku. Aku minta kamu jangan muncul di hadapanku untuk
beberapa tahun kedepan. Tulisan ini benar dariku. Dari mantanmu Langgeng
Adinata Prayogo. Siswa aneh yang terus memandangimu dimasa MOS SMP.
Hormati keputusanku, untuk masa depanku. Cho-cho Adin sayang
kamu……….. Chi-chi Lia..
Cho-cho sangat sayang sama Chi-chi.. sampai kapanpun akan
kusimpan namamu di hati Cho-cho.
Alay budi mas wkwk
BalasHapusRomantis toh.. masa alay sih..
Hapusgood
BalasHapusKesuwun Pak Alfan
Hapus