Kutulis
catatan ini karena aku sudah terlalu rindu kepadamu. Ketikaku tak sengaja
berjumpa denganmu di malam pergantian tahun 2014-2015 setelah pengajian
renungan akhir tahun di Taman Kesenian Blambangan tengah malam itu.
Ada
banyak hal yang tak kau ketahui dariku, betapa banyak tersimpan segala
kekuranganku, bahkan lebihnya cintaku yang kusimpan dalam hati untukmu.
Terimakasih
atas curahan kasih sayangmu untukku, yang telah memberikan warna disetiap
hari-hariku bersamamu.
Aku
tahu, mungkin aku bukan yang pertama di hatimu. Tapi aku harap, aku adalah yang
terakhir untukmu.
Aku
ingin di setiap hari-hariku, bersamamu…
Aku
melihat senyum indahmu…
Mendengar
suaramu, canda dan tawamu…
Aku
ingin kau selalu ada menemaniku hingga kita tua nanti.
Meski
kadang aku bertanya-tanya, apakah aku pantas mendampingimu.
Dalam
hening ku ber-do’a.
بِسْـــــــــمِ ﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Telah
Engkau tanam benih cinta di kalbuku, maka jadikan bunga-bunga cinta sebagai
penghias kisahku, maka jadikan cinta ini sebagai penawar gersang kehidupanku.
Ya
Allah Ya Rahmanu Ya Rahim…
Ku
titipkan cinta ini, hiasilah dengan keimanan, perindanglah dengan ketakwaan,
kuatkanlah dengan kepasrahan, dan wujudkanlah dengan ikatan yang Engkau ridhai.
Ya
Allah Ya Muhaiminu Ya Salam…
Jika
cinta ini mengantarkanku pada derajat kekasihMu, maka cinta ini menjadi mahar
cintaku padaMu. Maka muliakanlah cinta kami dengan kesetiaan.
Ya
Allah Ya Mujibu Da’awat…
Kabulkanlah
impian cinta kami, persatukan kami dalam indahnya pernikahan kelak ketika tiba
waktunya. Agar kami setia sampai ke Shyurga.
Hanya
do’a itulah yang membuat diriku kuat merawat kasih ini. Menjaga hati ini hanya
untukmu Cinta. Namun sepertinya cinta ini semakin layu saja, ketikaku berusaha
menghidupkanya.
Namun
kuberharap dituliskanya di Lauh Mahfuz kita sebagai satu-kesatuan. Walaupun saat
ini banyak sekali cobaan menguji keteguhan cinta kita, kupikir itulah salah
satu dari berbagai cara Tuhan mendekatkan kita sehingga kita semakin kuat
menjalani cobaan cinta untuk masa depan.
Kujalani
sekenario ini dengan keyakinan. Kuyakini fase ini akan berakhir pada masa
indahnya nanti, tidak untuk saat ini.
Aku
harap kau masih menyimpan cinta. Cinta dalam hati, terkemas rapi hanya untukku.
Tulus hanya untukku…